Saat aku jumpa raga di tepi lapangan di penghujung siang
tatkala mentari mengintip di balik sang awan
diriku mengurai kata bersama dirinya
gadis berparas indah bunga.
Pipinya merah mawar.
Bibirnya manis madu bunga.
Rambutnya mahkota bunga warna ceria.
Matanya kilau cahaya bunga.
Ia tebar aroma wangi untuk hati ini.
Indah menawan memancar benih kerinduan.
Kini aku rindu dalam bayang keindahan.
eindah siang seindah burung terbang.
Segundah siang segundah dalam sangkar burung.
Burung bernyanyi panggilkan tuan tua pemelihara.
Burung-burung terpelihara sampai tua oleh tuan tua.
Burung berbicara bahwa banyak manusia
lebih senang mengurung hati manusia atas nama cinta.
Karya: Elbuyz
Puisi : Burung Sangkar Tua
Posted by Unknown
Posted on 22:19
with No comments
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di fianetred
0 comments:
Post a Comment