A
da seorang raja yang memiliki 12 putri cantik. Mereka semua tidur bersama-sama dalam satu ruangan. Setiap malam, raja akan mengunci pintu kamar itu. Pada suatu pagi, raja menemukan bahwa sepatu-sepatu mereka rusak semua karena dipakai berdansa. Raja tak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi.
Raja lalu mengadakan sayembara. Siapapun yang bisa memberi tahu dimana ke-12 putrinya berdansa, diijinkan menikah dengan salah satu anak gadisnya dan akan menggantikan posisinya sebagai raja.
Sementara itu seorang pemuda, bernama Gregor, sedang berjalan-jalan di kerajaan itu. Seorang nenek menanyakan apa yang sedang dilakukannya. Gregor berkata,
Gregor : Kudengar raja mengadakan sayembara. Aku ingin mengikutinya.
Nenek itu lalu berkata, Itu bukan pekerjaan yang mudah, nak. Tapi aku punya rahasianya.
Gregor : Apa itu, Nek? Katakanlah padaku…
Begini, Nak kata si nenek, Ketika kau di istana, jangan sekali-kali kau minum susu yang ditawarkan. Itu akan membuatmu mengantuk. Lalu, agar kau bebas mengikuti 12 putri raja, pakailah mantel ini. Ini akan membuatmu tak nampak. Begitu kata si nenek sambil menyerahkan mantel.
Gregor : Terima kasih, Nek. Aku tahu petunjuk ini pasti akan sangat bermanfaat.
Grogor lalu pergi ke istana. Raja memperlakukannya dengan baik. Malamnya, Gregor diminta untuk tidur di ruang depan kamar ke-12 putri raja. Putri yang tertua memberinya segelas susu. Gregor pura-pura meminumnya dan langsung pura-pura tertidur pulas.
Ke-12 putri raja mendengar dengkuran Gregor. Mereka lalu mulai berdandan, mengenakan pakaian yang indah dan sepatu untuk berdansa. Putri raja yang paling tua lalu menarik salah satu kaki tempat tidurnya. Tiba-tiba tempat tidur itu terbuka seperti pintu. Dibawahnya terdapat tangga. Ke-12 putri lalu masuk ke dalamnya.
Gregor lalu mengenakan mantel dari si nenek tadi dan mengikuti ke-12 putri raja. Mereka terus berjalan menuruni tangga. Saat tiba di akhir anak tangga, tampak sebuah taman dengan jejeran pohon yang indah. Daun-daunnya terbuat dari perak, emas dan berlian. Semuanya berkilauan indah. Gregor terpana melihat semua itu. Ia lalu berpikir,
Gregor : Aku harus mengambil tanda mata dari sini. Sebagai bukti.
Gregor lalu mematahkan rantingnya. Setelah berjalan agak lama, akhirnya, tibalah mereka di sebuah istana megah. Di dalam istana itu, telah menanti 12 pangeran yang tampan. Ke-12 putri dan pangerannya lalu berdansa diiringi musik. Gregor pun ikut menari. Mereka lalu berdansa sampai pagi, ketika sepatu-sepatu mereka sudah jebol.
Ke-12 putri lalu pamit kepada pangeran-pangerannya dan berjalan pulang. Gregor segera mendahului ke-12 putri raja, bergegas menuju tempat tidurnya. Ia melepaskan jubahnya dan pura-pura tertidur lagi. Melihat Gregor pulas tidur, para putri bernafas lega. Mereka yakin perjalanan rahasia mereka malam itu aman-aman saja. Ke-12 putri melepaskan sepatu dansa mereka yang sudah jebol lalu pergi tidur.
Keesokan paginya, Raja memanggil Gregor. Raja lalu bertanya kemana 12 putrinya pergi berdansa. Gregor lalu menjawab,
Gregor : Yang Mulia, ke-12 putri raja semalaman berada di sebuah istana di bawah tanah dengan 12 orang pangeran. Aku membawa beberapa bukti.
Gregor lalu menunjukkan ranting-ranting dari pohon berdaun perak, emas dan berlian. Raja lalu menanyakan hal tersebut kepada putri-putrinya. Mereka tidak bisa mengelak. Merekapun mengakuinya.
Kini Gregor berhak memilih pendampingnya. Ia pun menikah dengan putri raja yang tertua. Dan kelak, Gregor diangkat menjadi Raja.
da seorang raja yang memiliki 12 putri cantik. Mereka semua tidur bersama-sama dalam satu ruangan. Setiap malam, raja akan mengunci pintu kamar itu. Pada suatu pagi, raja menemukan bahwa sepatu-sepatu mereka rusak semua karena dipakai berdansa. Raja tak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi.
Raja lalu mengadakan sayembara. Siapapun yang bisa memberi tahu dimana ke-12 putrinya berdansa, diijinkan menikah dengan salah satu anak gadisnya dan akan menggantikan posisinya sebagai raja.
Sementara itu seorang pemuda, bernama Gregor, sedang berjalan-jalan di kerajaan itu. Seorang nenek menanyakan apa yang sedang dilakukannya. Gregor berkata,
Gregor : Kudengar raja mengadakan sayembara. Aku ingin mengikutinya.
Nenek itu lalu berkata, Itu bukan pekerjaan yang mudah, nak. Tapi aku punya rahasianya.
Gregor : Apa itu, Nek? Katakanlah padaku…
Begini, Nak kata si nenek, Ketika kau di istana, jangan sekali-kali kau minum susu yang ditawarkan. Itu akan membuatmu mengantuk. Lalu, agar kau bebas mengikuti 12 putri raja, pakailah mantel ini. Ini akan membuatmu tak nampak. Begitu kata si nenek sambil menyerahkan mantel.
Gregor : Terima kasih, Nek. Aku tahu petunjuk ini pasti akan sangat bermanfaat.
Grogor lalu pergi ke istana. Raja memperlakukannya dengan baik. Malamnya, Gregor diminta untuk tidur di ruang depan kamar ke-12 putri raja. Putri yang tertua memberinya segelas susu. Gregor pura-pura meminumnya dan langsung pura-pura tertidur pulas.
Ke-12 putri raja mendengar dengkuran Gregor. Mereka lalu mulai berdandan, mengenakan pakaian yang indah dan sepatu untuk berdansa. Putri raja yang paling tua lalu menarik salah satu kaki tempat tidurnya. Tiba-tiba tempat tidur itu terbuka seperti pintu. Dibawahnya terdapat tangga. Ke-12 putri lalu masuk ke dalamnya.
Gregor lalu mengenakan mantel dari si nenek tadi dan mengikuti ke-12 putri raja. Mereka terus berjalan menuruni tangga. Saat tiba di akhir anak tangga, tampak sebuah taman dengan jejeran pohon yang indah. Daun-daunnya terbuat dari perak, emas dan berlian. Semuanya berkilauan indah. Gregor terpana melihat semua itu. Ia lalu berpikir,
Gregor : Aku harus mengambil tanda mata dari sini. Sebagai bukti.
Gregor lalu mematahkan rantingnya. Setelah berjalan agak lama, akhirnya, tibalah mereka di sebuah istana megah. Di dalam istana itu, telah menanti 12 pangeran yang tampan. Ke-12 putri dan pangerannya lalu berdansa diiringi musik. Gregor pun ikut menari. Mereka lalu berdansa sampai pagi, ketika sepatu-sepatu mereka sudah jebol.
Ke-12 putri lalu pamit kepada pangeran-pangerannya dan berjalan pulang. Gregor segera mendahului ke-12 putri raja, bergegas menuju tempat tidurnya. Ia melepaskan jubahnya dan pura-pura tertidur lagi. Melihat Gregor pulas tidur, para putri bernafas lega. Mereka yakin perjalanan rahasia mereka malam itu aman-aman saja. Ke-12 putri melepaskan sepatu dansa mereka yang sudah jebol lalu pergi tidur.
Keesokan paginya, Raja memanggil Gregor. Raja lalu bertanya kemana 12 putrinya pergi berdansa. Gregor lalu menjawab,
Gregor : Yang Mulia, ke-12 putri raja semalaman berada di sebuah istana di bawah tanah dengan 12 orang pangeran. Aku membawa beberapa bukti.
Gregor lalu menunjukkan ranting-ranting dari pohon berdaun perak, emas dan berlian. Raja lalu menanyakan hal tersebut kepada putri-putrinya. Mereka tidak bisa mengelak. Merekapun mengakuinya.
Kini Gregor berhak memilih pendampingnya. Ia pun menikah dengan putri raja yang tertua. Dan kelak, Gregor diangkat menjadi Raja.
0 comments:
Post a Comment